Penulis: Sunadio Djubair
Tutuyan – Partai Amanat Nasional (PAN), menjadi pijakan pertamanya saat memilih terjun ke dunia politik. Dan PAN menjadi ‘rumah pertama’ bagi Sam Sachrul Mamonto S.Sos., merasakan kerasnya dinamika dan kehidupan berpolitik di tanah Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang kini dipimpinnya.
Saat menang di Pilkada 2020 lalu, Sam Sachrul Mamonto memang tidak di bawah gerbong PAN karena perbedaan sikap politik. Meski telah berafiliasi di Partai Nasdem, Sachrul menganggap PAN masih menjadi bagian penting dalam perjalanan karir politiknya.
Di hadapan kader PAN, Sachrul menceritakan pengalaman dan tantangan yang dihadapinya. Segala dinamika yang dialaminya selama di PAN, menjadi pelajaran berharga. Membesarkan partai, menurut Sachrul, butuh pengorbanan.
“Sampai-sampai saya harus menjual mobil saat itu,” kata Bupati Boltim, Sam Sachrul Mamonto saat membuka Musyawarah Cabang PAN se-Kabupaten Boltim, di Goba Molunow, Sabtu (23/10/2021).
Sachrul yang sebelumnya adalah Ketua KPU Boltim, memilih berpolitik sebagai jalan pengabdian. PAN menjadi pilihannya saat itu. Begitu bertungkus lumus di bawah panji ‘Matahari Terbit’, dia mampu menaikkan jumlah kursi PAN di DPRD Boltim.
“Hari ini saya sedang bernostalgia dengan saudara-saudara yang ada di PAN. 2015 lalu, saat masih menjabat Ketua DPD PAN, saya sempat maju di Pilkada. Proses politik ketika itu, memang sangat pelik dan belum berpihak ke saya,” kata Sachrul.
Saat itu, PAN secara kelembagaan, ternyata malah merekomendasikan calon lain. Sachrul sebagai kader PAN yang taat dan berhati besar, harus patuh terhadap keputusan partai.
“Meski bukan saya yang direkomendasikan PAN, saya harus patuh dan melaksanakan keputusan itu. Sebagai pimpinan partai di daerah, saya pun mengantar langsung Sehan Landjar (bakal calon yang mendapatkan rekomendasi PAN) mendaftar ke KPU sebagai calon Bupati yang diusung PAN,” kenang Sachrul.
Tanpa rekomendasi PAN, Sachrul tetap memilih maju bertarung di Pilkada 2015 dengan didukung PDI-P dan Partai Nasdem.
Sachrul menuturkan, walaupun pernah kalah di Pilkada 2015, dirinya tidak pernah dendam apalagi benci dengan PAN.
“Walaupun kalah di Pilkada 2015. Jujur, saya tak pernah dendam, apalagi benci dengan PAN,” ungkapnya.
Sachrul pada akhirnya menang gemilang di Pilkada 2020 didukung Partai Nasdem.
Sementara itu, Ketua DPD Kabupaten Boltim Samsudin Dama (Sadam), mengajak seluruh Kader PAN untuk turut berpartisipasi mewujudkan cita-cita masyarakat yang sejahtera.
“Apa pun perbedaan, tali Silaturahmi harus kita jaga dan tak boleh putus. Saya mengajak PAN untuk turut berpartisipasi mewujudkan cita-cita masyarakat yang sejahtera,” ujar
Ketua DPD PAN Boltim, Samsudin Dama, termasuk salah satu tokoh PAN yang tahu persis perjalanan Sam Sachrul Mamonto.
“Tidaklah berlebihan kalau saya mengatakan, PAN harus memberi penghargaan kepada beliau (Sachrul, Red). Awal bergabung di PAN, beliau bukan siapa-siapa. Dia bukan orang yang berkuasa. Tapi berkat ‘tangan dingin’nya, PAN yang sebelumnya hanya punya satu kursi, menjadi tiga kursi di DPRD,” sambung Sadam.
Sadam menyebut, berkat Sachrul, PAN mampu menjadi pemenang Pileg 2014 dan Sachrul menduduki pucuk pimpinan di lembaga legislatif saat itu.
Sosok yang akrab disapa Sadam ini sedikit berkisah. “Waktu momen pemilihan legislatif 2009, Sachrul yang saat itu masih di KPU Boltim, pernah bilang ke saya, maaf, untuk sekarang ini, saya belum bisa membantu bapak. Tunggu saya …!, sama-sama kita bangun PAN.’ Begitu katanya, sekaligus memotivasi saya yang ketika itu belum terpilih sebagai anggota DPRD,” kata Sadam.
Sadam melanjutkan ceritanya dengan sebuah analogi yang ada kemiripan dengan perjalanan Sachrul. Dia teringat cerita BJ Habibie Ketua ICMI saat itu, dengan Ketua Dewan Pakar ICMI Amin Rais.
“BJ Habibie pernah bilang ke Amin Rais, bahwa nama besar BJ Habibie berkat ICMI. Tapi itu dibantah oleh Amin Rais, dengan mengatakan kepada BJ Habibie, ‘justru ICMI menjadi besar karena bapak’, Ini mirip sekali ceritanya dengan Sachrul dan PAN yang pernah dibesarkannya,” terang Anggota DPRD Boltim dua periode itu.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Boby Daud atau biasa di sapa Boda ini, juga mengatakan bahwa PAN yang ada di Boltim harus mendukung program dari pemerintah daerah.
“PAN Boltim harus bantu serta mendukung program dari Pak Bupati. Jadi, PAN Boltim harus bersinergi dengan pemerintah, karena beliau (Sachrul-red) pernah membesarkan PAN. Sebab ‘Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawan,” tutup Anggota DPRD Kota Manado itu. (Young)