Penulis: Sunadio Djubair
Tutuyan – Pengurusan Akta Kematian sangat penting bagi masyarakat. Khususnya yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Pasalnya, Akta Kematian yang disediakan untuk masyarakat, ternyata ada keterkaitannya dengan BPJS.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Pencatatan Sipil Noortje Songgigilan, saat diwawancarai awak media, membenarkan bahwa begitu pentingnya Akta Kematian untuk masyarakat apalagi ada keterkaitannya dengan BPJS yang ada di setiap orang yang sudah meninggal.
“Saya rasa Akta Kematian sebagian masyarakat sudah memahami dengan pentingnya Akta Kematian, sebab ada kaitannya dengan BPJS, contohnya kalau dalam satu keluarga ada 4 orang dan satunya sudah meninggal, otomatis harus tetap bayar 4 orang tidak boleh bayar 3 orang, sebab kalau tidak ada Akta Kematian iuran BPJS itu akan berjalan terus, jadi harus buat Akta Kematian, karena kalau hanya melapor ke BPJS kalau sudah meninggal itu tidak akan ditanggapi karena harus dibuktikan dengan Akta Kematian,” kata Songgigilan, Senin (7/2/2022).
Terkait dengan pendaftaran yang ada, dirinya mengungkapkan bahwa kalau pengurusan Akta Kematian sampai saat ini sudah hampir mencapai 30 orang.
“Saat ini, pengurusan Akta Kematian di loket dari Bulan Januari sampai awal Februari ini, sementara sudah hampir 30 orang,” ucapnya.
Ia juga membeberkan, persyaratan untuk mengurus Akta Kematian salah satunya surat pengantar dari Kepala Desa, Kartu Keluarga (KK), serta Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Untuk persyaratannya, harus ada pengantar dari Sangadi, Kartu Keluarga dan KTP yang bersangkutan atau yang sudah meninggal,” tutupnya. (Young)
