Penulis: Josua wajong
Tomohon – Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Pengurus Daerah (PD) Tomohon, melakukan ziarah kultura ke situs cagar budaya Minahasa Watu Sumanti, di Kelurahan Kayawu, Kecamatan Tomohon Utara, Sabtu (12/2/2022).
Kepada inatara.com, Belarmino Lapong, Ketua BPAN PD Tomohon mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini bagian dari permulaan rangkaian program yang akan dikerjakan sepanjang tahun 2022.

“Kegiatan ini, sebenarnya masih dalam rangkaian kami mengawali tahun yang baru 2022. Bulan Januari kemarin, kami baru saja melaksanakan Jambore Nasional (Jamnas) ke IV BPAN, yang dilaksanakan secara virtual. Di mana dalam Jamnas ini berhasil terpilih Ketua Umum BPAN yang baru periode 2022-2026, Michelin Sallata dari komunitas adat Toraja,” sebut Lapong.
Dijelaskannya, ziarah kultura ini merupakan tradisi masyarakat Minahasa, dengan harapan semua gerakan dapat direstui Sang Khalik dan para leluhur.
“Dengan adanya kegiatan ziarah kultura ini atau lumales tampa ne tu’a, berharap ke depan gerakan kami dapat direstui oleh Yang Maha Kuasa serta berjalan bersama dengan para leluhur melindungi serta melestarikan tanah Minahasa ini,” ungkap Lapong.
Selain itu, mahasiswa di Universitas Negeri Manado (Unima) ini menyebutkan, ziarah tersebut bertujuan untuk memetakan situs-situs cagar budaya, bukti eksistensi masyarakat adat yang ada di Tomohon.
“Eksistensi masyarakat adat harus tetap ada dan dibuktikan. Karena semakin banyak permasalahan yang mengancam identitas masyarakat adat pada umumnya, seperti permasalahan lahan pertanian, perombakan hutan atau deforestasi, perampasan tanah, penghancuran situs atas dasar pembangunan, kriminalisasi tokoh adat atau tokoh masyarakat, dan lain-lain, tidak menutup kemungkinan akan terjadi di kota Tomohon ke depan,” imbuh Lapong.
Ditegaskannya, semua itu dilakukan karena menjaga tanah serta melindungi hak-hak masyarakat adat adalah prinsip utama hadirnya BPAN.
“BPAN sebagai organisasi sayap dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), mempunyai tugas untuk mengawal serta mengadvokasi permasalahan-permasalahan tersebut. Bersama melawan pihak-pihak siapa saja yang berani mengusik tanah adat demi kepentingan pribadi atau golongan,” kunci Lapong. (*)