Thursday, July 17, 2025
spot_img
HomeLINGKESPetani Menjerit, Miky Wenur Beri Catatan Kritis

Petani Menjerit, Miky Wenur Beri Catatan Kritis

Penulis : Josua Wajong

Tomohon – Teriak keluh petani karena kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi di kota Tomohon kian kencang terdengar. Seperti yang terlontar dari Jou Kalalo bersama dua pekerjanya, Fintje Moningka dan Nelty, para petani dari Rurukan.

Mereka mengakui sulit, bahkan tidak memperoleh pupuk bersubsidi di Tomohon, hingga akhirnya membuat mereka menanam tanpa pupuk. Kondisi itu dipastikan akan membuat produksi menurun, seperti tanaman hortikultura.

“Pupuk langka, terpaksa cari di daerah lain seperti di Minahasa,” kata Kalalo dan petani Rurukan lainnya.

Dua petani lainnya, Ferdinand Turambi dari Taratara dan Brury Sarese dari Pangolombian, mengakui ada petani di daerah mereka yang terpaksa membeli pupuk bersubsidi di daerah lain, tetapi harus menanggung konsekuensi harga cukup mahal.

“Menanam padi, apalagi jagung sudah pasti hasil produksi menurun, sehingga pendapatan berkurang untuk kebutuhan hidup keluarga,” keluh keduanya.

Fakta terkuak, keluhan kalangan petani Tomohon yang tidak memperoleh pupuk bersubsidi dari pemerintah sesungguhnya diakibatkan pemerintah kota (pemkot) terlambat menginput data (link) kebutuhan sesuai e-RDKK sampai batas waktu yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian RI.

Karena itu, informasi yang berkembang di kalangan masyarakat tani bahwa terjadi kelangkaan pupuk karena tidak mengambil (membeli) pupuk bersubsidi tahun 2023 lalu sehingga tahun 2024 tidak ada alokasi pupuk adalah pembohongan publik.

Sejak awal persoalan ini menyeruak di publik, catatan kritis sudah dilayangkan anggota DPRD Kota Tomohon, Ir. Miky Junita Linda Wenur, M.A.P. Berbagai informasi tentang duduk persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi yang sesungguhnya, juga telah ia terangkan ke publik.

“Catatan kritis kami tentu bersifat konstruktif untuk pejabat instansi teknis, dalam hal ini Dinas Pertanian Kota Tomohon. Kami juga sampaikan hal itu di ruang publik, dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan dewan,” ujar Wenur, Kamis (20/6/2024).

Sayangnya, kritik konstruktif Miky Wenur ini justru ‘dibully’ dan dialihkan ke persoalan lain oleh orang-orang tertentu, seakan mencari-cari kesalahan.

Padahal di kalangan pejabat teras Pemkot Tomohon yang enggan menyebut jati dirinya mengakui bahwa sesungguhnya DPRD, termasuk Miky Wenur dan Ladys Turang senantiasa berupaya mendudukkan persoalan agar tidak menyimpang dan tidak memangkas hak-hak yang merugikan rakyat, di dalamnya petani.

Selain tidak ada alokasi pupuk bersubsidi Tomohon tahun 2024, kecuali ada revisi Permentan RI, tetapi juga dalam Raker DPRD Kota Tomohon baru berselang, Miky Wenur yang ketika itu Ketua Pansus LKPJ Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon Tahun 2023, sempat menyatakan kekesalannya. Anggaran bantuan bagi petani jadi penyebab.

“Sebab pengalokasian awal, anggaran 2 Miliar Rupiah untuk 20 penerima bantuan screen host bagi petani bunga, ternyata pergeseran tinggal 1 Miliar Rupiah untuk 8 penerima saja,” ungkap Wenur.

“Itu pun didapati justru petani bunga yang lebih berhak, tidak menerimanya. Padahal di satu sisi Tomohon berupaya untuk eksport bunga krisan ke luar negeri,” jelas Anggota DPRD Kota Tomohon lainnya, Prisilia Tumurang.

Miky Wenur menegaskan, ke depan persoalan ini diharapkan tidak terulang lagi. Calon Wali Kota Tomohon yang dimajukan Partai Golkar ini menjelaskan, etos kerja dan sistem kerja harus ada perbaikan dan penyempurnaan.

“Dengan demikian, petani di Tomohon harus mendapat perhatian dan kepedulian untuk kemudahan memperoleh benih atau bibit, alsintan, sarpras (sarana prasarana), ketersediaan pupuk, pestisida dan organik,” ucap Miky Wenur.

Sosok perempuan yang peduli pertanian dan lingkungan hidup ini menerangkan, petani adalah ujung tombak dalam memenuhi kebutuhan perekonomian dan kesejahteraan keluarga.

“Petani juga terdepan mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan,” aku Miky Wenur.

Isteri tercinta anggota DPD RI/MPR RI, Senator Ir. Stefanus B.A.N. Liow, M.A.P., menegaskan selama ini kritik konstruktif disertai solusi terkait berbagai kebijakan program strategis, bukan semata mencari-cari kesalahan.

“Ini niat baik untuk sama-sama memperbaiki dan menyempurnakan, agar Tomohon maju, terpercaya dan sejahtera,” tutur Miky Wenur, figur yang dikenal santun, cerdas dan merakyat. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Thursday, July 17, 2025
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments