Penulis: Josua Wajong
Tomohon – Ilmu pendidikan dipercaya menjadi ‘senjata’, sehingga kualitas pendidikan di kota Tomohon diminta harus ditingkatan.
Hal itu disampaikan Cynthia Wongkar, B.Bus., M.Comm., usai menjadi narasumber dalam kegiatan forum group discusion (FGD) bertajuk ‘Quo Vadis Pendidikan Sulawesi Utara’ yang diselenggarakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonseia (GMKI) Cabang Tomohon bekerjasama dengan Forum Peduli Pendidikan (FP3) Kota Tomohon, di Cella Bakery and Royal GYM Kelurahan Talete Dua, Kecamatan Tomohon Tengah, Kamis (6/5/2021).
“Kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Jangan malas untuk belajar karena torang pe senjata sekarang itu kurang lewat ilmu pendidikan. Kalo barang orang boleh pancuri tapi ilmu pendidikan sapa mo pancuri te’,” ujar Wongkar.
Ia berharap, hasil dari FGD tersebut jangan hanya seremoni semata, tetapi harus segera ditindak lanjuti.
“Kita harap hasil dari FGD ini bisa ditindak lanjuti. Bukan sebatas beking acara bagini, trus nyanda ada depe hasil. Makanya kan tadi di akhir kita usul untuk ditindak lanjuti oleh GMKI,” ungkap Wongkar.
Ditambahkanya, momentum tersebut kiranya bisa memotivasi para pemuda untuk mengingat agar ilmu pendidikan selalu diutamakan.
“Saya harap dengan ini pun para pemuda Cipayung dan para OKP (organisasi kepemudaan) yang hadir bisa termotivasi untuk ilmu pendidikan ini, selalu diutamakan,” tutup Wongkar.
Diketahui, para pembicara dalam kegiatan tersebut, Staf Khusus Gubernur Sulawesi Utara, Max Siso, akademisi Unima, Jerry Wuisang, anggota DPRD Kota Tomohon, Cynthia Wongkar, aktivis perempuan, Yowanda, Korwil X GMKI, Grandy Christian Tangkuman, dan peneliti independen Mick Mordekhai Sopacoly.
Hadir sebagai peserta dari GMNI, PMKRI, KNPI, HIMA Tomohon, BEM Unsrit, BEM FMIPA UKIT, serta para undangan lainnya. (Son)