Penulis: Anugrah Pandey
Tomohon – Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menggelar Sidang Paripurna (Sipur) ke-10 tahun sidang 2019-2020 secara virtual, Selasa (16/6). Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak ikut dievaluasi.
Dari kediamannya di Kelurahan Walian, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Ir. Stefanus B.A.N. Liow, MAP, mengatakan dalam Sipur ke-10 DPD RI ini, masing-masing provinsi melaporkan kegiatan penyerapan aspirasi daerah dan kelompok masyarakat (reses) selang tanggal 13 Mei-14 Juni, sebagai pertanggungjawaban moral dan politik.
Senator SBANL, sapaan akrab Ir. Stefanus B.A.N. Liow, MAP mengungkapkan, dalam Sipur terangkat juga berbagai isu strategis di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Seperti terkait pilkada, tabungan perumahan rakyat (Tapera), RUU Haluan Ideologi Pancasila, bantuan sosial dan APD (alat pelindung diri), tarif listrik yang naik, kemiskinan yang meningkat, stimulus ekonomi untuk usaha kecil dan menengah, ketahanan pangan,” ungkap SBANL yang juga Wakil Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) DPD RI.
Diketahui, dalam laporan reses 34 provinsi di Sipur tersebut, ada sejumlah daerah yang siap melaksanakan Pilkada Desember 2020, dan ada yang tidak siap dan ingin ditunda. Khususnya terkait pendanaan yang berasal dari APBD. Sehingga sejumlah kepala daerah meminta dukungan para Senator agar mendapat bantuan dana dari pusat.
Sipur ke-10 ini dipimpin lengkap 4 pimpinan DPD RI, yakni Ketua Ir. RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Wakil Ketua I Letjen TNI Marinir Purn. Dr. Nono Sampono, M.Si., Wakil Ketua II Dr. Mahyudin, S.T., M.M., dan Wakil Ketua III Sultan Baktiar Najamudin, S.Sos., M.Si., yang secara fisik berada di kawasan parlemen Senayan Jakarta.
Sedangkan 136 anggota DPD RI sebagai perwakilan dari 34 provinsi mengikuti Sipur, termasuk 4 Senator Indonesia dari Sulawesi Utara (Sulut) yakni Cherish H. Mokoagow, MBA, Dr. Maya Rumantir, Ph.D., Ir. Djafar Alkatiri, M.M., M.PdI., dan Ir. Stefanus B.A.N. Liow, MAP, mengikuti secara virtual di kediaman masing-masing. (*)
