Penulis: Susan Tungkagi
Manado – Gerakan Perempuan Sulawesi Utara (GPS), Jumat (5/2/2021), membuat petisi online ‘Tolak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”. Dalam petisi ini mereka juga meminta agar James Arthur Kojongian (JAK) diberhentikan sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Perjuangan GPS tidak hanya berhenti sampai di sini. Dipastikan setelah petisi akan ada langkah selanjutnya. Ini ditegaskan Ketua ‘Terung ne Lumimuut Sulut’, Pdt. DR. Marhaeni Mawuntu, saat diwawancarai sejumlah awak media usai launching petisi online kemarin.
“Ya, pasti ada langkah-langkah selanjutnya yang akan ditempuh oleh GPS tapi kita mulai dulu dari perluasan dukungan,” ujar Mawuntu.
Ia mengungkapkan, ada strategi lanjutan yang akan dilakukan GPS. “Dan itu sudah diagendakan,” ucapnya.
Dirinya pun berharap, keputusan Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulut terhadap JAK memiliki keperpihakan terhadap anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan.
Diketahui, nama James Arthur Kojongian belum lama ini terseret kasus video viral yang memperlihatkan seorang perempuan diseret oleh sebuah kendaraan. Belakangan terungkap, pengendara mobil itu adalah Kojongian, sementara perempuan yang diseret kendaraan itu adalah istrinya. Kojongian sendiri diketahui saat itu sedang bersama perempuan yang diduga adalah wanita idaman lain. (Son)
