Tutuyan – Berbagai program terus dimaksimalkan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Salah satunya pencegahan gizi buruk hingga penekanan kasus stunting di berbagai wilayah kecamatan.
Hal itu terlihat lewat kunjungan kerja (junker) Bupati di Puskesmas tiga Kecamatan yakni Puskesmas Tutuyan, Motongkad, dan Puskesmas Nuangan, Rabu (9/6/2021).
Setiap Puskesmas yang didatangi, Bupati Sachrul meminta data kasus stunting, ibu hamil dan balita. Bupati juga meminta penjelasan langsung dari pihak Puskesmas terkait kendala yang dihadapi dalam rangka memaksimalkan pelayanan Puskesmas kepada masyarakat.
“Sudah ada beberapa Puskesmas Saya datangi. Saya menerima berbagai keluhan dan kendala serta hambatan dari tiap-tiap Puskesmas guna memaksimalkan pelayanan. Mulai dari kekurangan tenaga medis hingga fasilitas. Khususnya penempatan tenaga medis baik itu Bidan maupun Perawat, nanti akan kita lakukan pemerataan agar tidak hanya tertumpuk di satu Puskesmas saja,” ujar bupati dalam pertemuan dengan para tenaga medis di setiap Puskesmas yang didatangi.
Terkait laporan data stunting dan yang disampaikan oleh tiap-tiap Puskesmas, orang nomor satu Boltim ini menegaskan agar para perawat, bidan maupun Dokter yang ada di tiap Puskesmas, senantiasa menjadi garda terdepan dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat hingga pada pelayanan kesehatan.
“Saya ingin agar dimasa Pemerintahan Saya dan Pak Wabup, semua balita bisa tumbuh sehat tanpa ada yang kekurangan Gizi apalagi stunting. Tentunya dengan memaksimalkan peran dan pengawasan Posyandu di tiap-tiap Desa,” tegas bupati.
Dikatakan, upaya sosialisasi kepada Ibu menyusui terkait pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) sesuai jangka waktu yang dianjurkan, juga dianggap perlu ditingkatkan. Sebab, tidak sedikit Ibu menyusui yang bahkan hanya mengandalkan susu formula untuk memenuhi kebutuhan gizi balita.
“Padahal, ASI satu-satunya makanan yang memiliki kandungan gizi paling baik untuk bayi,” pungkas bupati. (Advertorial)