Penulis: Matt Rey Kartorejo
Senin, 11 Januari 2021, sekira pukul 14.00 Wita, aku dan teman-teman se profesi melakukan wawancara tatap muka di salah satu instansi pemerintah. Usai mengerjakan tugas profesi itu, bersama Enda, Gali dan Dio, kami menyambangi salah satu tempat cukur rambut di Desa Bulawan Satu, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Itu tempat cukur rambut milik Gafur Sarundayang. Ruangannya sederhana tapi sangat nyaman, sebab terdapat pohon mangga berukuran besar yang menaunginya. Cocok untuk berteduh, sambil bercakap di siang hari.
Sedikit basa-basi, kemudian kami duduk di ruangan berukuran sekira 2×3 itu. Gafur merespon cepat, langsung membuat kopi dan disuguhkan ke tamu yang singgah ke tempatnya bekerja.
Sedikit berbincang ringan, aku kemudian ke ruang belakang menemui Gafur. Enda, Dio dan Gali lagi asik berbagi informasi dengan Andry Bonte, seorang guru SMK.
Tujuanku menemui Gafur untuk menghilangkan rasa penasaran. Ada tanya dalam benak, seorang pewarta mengapa membuka usaha pangkas rambut.
“Apa motivasi anda sampai membuka tempat pangkas rambut?” tanyaku kepada Gafur.
“Sudah dari dulu aku suka memangkas rambut,” jawabnya singkat.
Obrolan kami pun berlanjut. Sambil melihat para tukang yang lagi asik membangun mini market, Gafur terus menceritakan niatnya yang ia impikan dari tahun 2016.
Pria 30 tahun ini bertutur, sejak tahun 2009-2010 ia mulai mencoba memangkas rambut. Kadang rambut teman-temannya semasa SMA yang ia cukur. Tahun 2016, niatnya sudah bulat untuk membuka usaha pangkas rambut. Modal awal sebesar 5 juta rupiah ia siapkan untuk membeli alat-alat cukur. Namun kendala masih menghadang. Sebab beberapa hal yang tak kalah penting harus ia biayai.
“Dari dulu aku sudah siapkan uang 5 juta untuk membeli alat-alat cukur, tapi karena masih ada hal yang lebih penting sehingga aku pakai uang itu,” tutur Gafur.
Asa pria visioner ini ia lalui dengan proses yang rumit dan cukup panjang. Baginya tujuan bukan utama tapi proses yang terpenting. Ia terus mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk usahanya.
Seiring waktu berjalan, mimpi lelaki yang sangat menyukai warna hitam ini mulai menjadi kenyataan. Usaha pangkas rambut yang ia idamkan selama ini akhirnya tercapai.
Pada hari Minggu, tanggal 10 Januari 2021, ia resmi membuka usahanya itu. Berdiri tepat di jalan trans Sulawesi, Desa Bulawan Satu, depan Masjid Annur.
Ekspresi kebahagian terlihat jelas saat mimpinya jadi kenyataan. Meski terdapat beberapa kekurangan, ia tak bisa menyembunyikan rasa senang yang ia rasakan saat itu.
“Niat saya membuka tempat pangkas rambut sudah lama dan baru terealisasi tahun ini. Tentunya saya sangat senang,” ungkap pria yang mengidolakan pemain sepak bolah asal Argentina, Lionel Messi ini.
Tempat pangkas rambut milik Gafur meski masih terdapat banyak kekurangan tapi sudah mulai ramai. Bahkan penghasilan sudah mencapai ratusan ribu rupiah.
“Memang usaha saya ini masih banyak kekurangan. Kurangnya yaitu kaca dan juga kursi. Itu akan saya lengkapi. Meski masih banyak kekurangan tapi Alhamdulillah sudah ada hasil. Per hari sampai ratusan ribu,” kata Alumni SMAN 1 Kotabunan tahun 2010 ini.
Enam gelas kopi yang dibuat Gafur hampir habis. Kami terus melanjutkan obrolan. Gafur mengatakan selain usaha pangkas rambut, ia akan membuka usaha lain untuk menambah penghasilan.
“Aku bukan hanya fokus di pangkas rambut. Rencananya aku akan buka usaha lain untuk menambah penghasilan, tapi dunia jurnalis tidak akan saya tinggalkan. Aku akan tetap menggeluti dunia jurnalis. Aku akan terus belajar dan mempertajam pengetahuan dan kemampuan menulis,” tegas Wartawan Manguni News biro Boltim ini. (Rey)