Penulis: Josua Wajong
Tomohon – Pemerintah Kelurahan Kolongan Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, bersama Komunitas Adat Tou Mu’ung Wuaya, mengadakan pembersihan dan menata kembali situs-situs budaya Minahasa di wilayah ini.
Kawasan situs yang telah dipenuhi semak belukar, dibersihkan bersama-sama. Waruga (makam tua Minahasa) yang telah hancur, bergeser akibat dijarah oleh oknum yang tak bertanggung jawab beberapa tahun lalu, ditata kembali.
Aktivitas ini diakui sesungguhnya tanggung jawab bersama seluruh tou (orang) Minahasa, apalagi anak keturunan Lumimuut-Toar di wilayah Tomohon. Karena itu, gerakan untuk menjaga dan melestarikan budaya di tanah Minahasa ini harus dilakukan dari hati.
Itu seperti yang dikatakan Lurah Kolongan Satu, Novry Pijoh, S.H., yang juga terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, Sabtu (30/1/2021).
“Tentunya gerakan ini untuk kita bersama, demi menjaga, mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Minahasa,” ujar Lurah Novry, yang begitu peduli dengan tradisi budaya Minahasa.
Dikatakanya juga, kepedulian ini akan terus dilakukan oleh Pemerintah Kelurahan Kolongan Satu.
“Rencananya, kami akan mengadakan pembersihan dan perawatan situs cagar budaya secara ritun. Khususnya situs-situs di wilayah Kelurahan Kolongan Satu,” tutur Pijoh.
“Rencananya kita juga akan membuat papan penunjuk arah untuk mempermudah masyarakat, ataupun budayawan-budayawan, para peneliti dari luar, termasuk turis yang ingin datang berkunjung melihat situs-situs budaya yang ada di Kolongan Satu,” lanjutnya.
Pijoh berucap, ada harapan kiranya gerakan ini dapat menyentuh hati seluruh masyarakat di kota Tomohon, dan mengingatkan kembali tentang pentingnya menjaga dan melestarikan trandisi budaya dan peninggalan berharga masa lampau di Minahasa.
Diketahui, turut terlibat dalam aksi ini, Perangkat dan sejumlah masyarakat Kelurahan Kolongan Satu, serta puluhan anggota Komunitas Adat Tou Mu’ung Wuaya. (Son)