Penulis: Josua Wajong
Tondano – Permasalahan dan konflik agraria kini mengecang di tanah Minahasa. Banyak warga terancam. Kondisi ini dikritisi tokoh masyarakat Sulawesi Utara (Sulut), Donny Rumagit.
Menurutnya, persoalan tersebut harus disikapi secara serius oleh semua pihak terkait.
“Konflik agraria di tanah Minahasa terus terjadi. Masalah lahan Kelelondey Langowan yang dirampas TNI, hutan dan mata air di Sea yang terancam akibat pembangunan perumahan, dan masyarakat Kalasey yang terancam kehilangan lahan pertanian karena tanahnya akan dibangun sekolah TNI AL,” kata Rumagit, Senin (03/05/2021).
“Apakah ini yang harus kita biarkan, tanah leluhur yang diwariskan pada kita dirampas atas nama pembangunan? Mari kita lawan,” tegas aktivis Sulut (Sulut), mantan Ketua Senat Universitas Sam Ratulangi Manado dan Koordinator Daerah (Korda) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulut ini.
Ia pun meminta pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Minahasa untuk berpihak kepada rakyat.
“Kami minta dewan (DPRD Minahasa) dan pemerintah kabupaten Minahasa harus punya sense of crisis, keberpihakan pada rakyat dan pro lingkungan,” tegas mantan pimpinan pemuda GMIM ini. (Son)