Penulis: Lefrando Andre Gosal
Manado – Kegiatan rapat kerja daerah (Rakerda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sulawesi Utara (Sulut) yang dihadiri Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI, Billy Mambrasar, berlangsung sukses.
Salah satu kegiatan dari rangkaian Rakerda yang dihadiri Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar, GAMKI Sulut bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado menggelar sosialisasi tentang Agenda Pembangunan Global Berkelanjutan (SDGs).
Kegiatan yang bertajuk sosialisasi “Cleanliness, Healthy, Safety and Enviromental Sustainability” (CHSE) itu, dilaksanakan untuk mendukung peningkatan bidang ekonomi pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Agenda ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pariwisata Manado, Jumat (20/11).
Kegiatan yang dimoderatori oleh Wakil Ketua DPD GAMKI Sulut, Nedine Helena Sulu itu menuai apresiasi. Pada kesempatan itu, Billy Mambrasar yang juga adalah Duta SDGs, didampingi Wali Kota Manado Vicky Lumentut, secara lugas berkomitmen untuk terus memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Manado.
Billy mengapresiasi kepemimpinan Lumentut yang hampir 10 tahun memimpin kota Manado. Menurutnya Lumentut membawa perubahan dan meninggalkan legacy yang baik ke depan bagi pembangunan, lebih khusus dalam bidang pariwisata.
“Saya pribadi sangat mengenal kota Manado. Saya yakin Manado ke depan bukan hanya terkenal di Indonesia tapi juga dunia internasional dalam sektor pariwisata,” ungkap Billy.
Ia pun mengajak pemuda di Manado untuk mengembangkan UMKM, bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM dan mengambil bagian dalam program-program pemerintah ke depannya.
Wali Kota Manado juga memberikan apresiasi kepada Billy Mambrasar, selaku Staf Khusus Presiden RI yang boleh hadir bersama Pemerintah Kota Manado dalam acara sosialisasi CHSE bagi sektor pariwisata dan UMKM di Manado.
“Saya titipkan pesan atas nama pemerintah dan masyarakat kota Manado kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo, atas perhatian untuk kota Manado. Di mana permintaan kami dalam pembangunan usaha wisata di ibukota provinsi Sulawesi Utara ini, mulai dikerjakan. Ditandai dengan down breaking pembangunan infrastruktur di pulau Bunaken dan Malalayang,” ucap Lumentut. (*)
