Wednesday, January 15, 2025
Google search engine
HomeUncategorizedMembanggakan, Doktor Polisi Termuda Jebolan UI Jadi Staff KBRI di Paris

Membanggakan, Doktor Polisi Termuda Jebolan UI Jadi Staff KBRI di Paris

JAKARTA – Doktor termuda jebolan FISIP Universitas Indonesia (UI), Kompol Ardila Amry mendapat promosi berdinas di Kedutaan Besar (Dubes) Indonesia untuk negara Perancis.

“Sekarang saya berdinas di Kedubes Perancis,” ucap Ardila, Selasa (18/1/2022).

Ia mengatakan, kepercayaan yang diamanatkan akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab demi majunya institusi Kepolisian Republik Indonesia, khususnya sebagai bentuk eksistensi instansi di negara sahabat.

“Insya Allah, saya jalankan tugas yang diamanahkan kepada saya dengan sebaik mungkin. Mohon dukungan dan doanya dalam mengemban amanah ini,” ujarnya.

Diketahui, Muh. Ardila Amry yang kini berpangkat Komisaris Polisi telah menyandang gelar Doktor Kriminologi FISIP Universitas Indonesia berstatus cum laude. Pada Sidang Promosi Terbuka Program Doktoral di 20 Desember 2021 silam, Pamen SDM Polda Metro Jaya ini berhasil mempertahankan disertasinya dengan topik Telaah Reintegrative Shaming dalam Penanggulangan Drug Relapse di Indonesia.

Kompol Ardila tercatat sebagai Doktor Kriminologi ke-27 di Universitas Indonesia. Tak hanya itu, ia pun masuk dalam jajaran ketujuh Doktor Kriminologi UI dengan predikat cum laude. Bahkan, Ardila menjadi polisi termuda yang menyandang gelar Doktor di institusi Polri.

Dalam disertasinya, Ardila menjelaskan bahwa statistik penyalahgunaan narkoba dengan status drug relapse di Indonesia mencapai 70 persen di tahun 2019. Kondisi ini menggambarkan bahwa mekanisme rehabilitasi sosial bagi drug relapse di Indonesia masih berpotensi hadir tanpa shaming.

Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan Ardila dengan promotor Prof. Drs. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si., M.Sc., Ph.D., dan co-promotor Dr. Iqrak Sulhin, M.Si., berupaya melihat signifikansi lifestyle-related shaming sebagai bagian penting dari mekanisme penerapan shaming, khususnya dalam upaya mereduksi fenomena drug relapse di Indonesia.

“Alhamdulillah, terima kasih untuk tim penguji. Terima kasih untuk Pak Syafruddin yang selalu memberi motivasi dan dorongan. Terima kasih juga untuk istri saya dan anak-anak saya yang selalu mendukung penuh. Semoga desertasi saya juga bermanfaat dan memberi masukan sebagai referensi dalam mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia,” jelas Ardila.

Sebagai tambahan, Kompol. Dr. M. Ardila Amry berhasil mempertahankan disertasinya dengan hasil memuaskan dihadapan Dewan Penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Drs. Semiarto Ali Purwanto, M.Si., Riza Sarasvita, M.Si., M.H.S., Ph.D., Prof. Dr. Topo Santoso, S.H., M.H., Dr. Dra. Ni Made Martini Puteri, M.Si., dan Dr Dra. Vinita Susanti, M.Si.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Wednesday, January 15, 2025
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments