POLRES MALANG – Forkopimda Kabupaten Malang sambut kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam rangka menggelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Penanganan Covid-19 (Omicron) di Kabupaten Malang, Minggu (16/01/2022).
Bupati Malang H.M Sanusi mengatakan ada seseorang warga Singosari hasil PCR dari Laboratorium Surabaya itu dinyatakan positif Omicron, sampai saat ini saya belum menetapkan Singosari sebagai wilayah yang di lockdown.
“Tadi saya kaget, teman teman wartawan tanya ada lockdown gak disini, saya jawab gak ada. Yang ada penyekatan menurut PPKM yang terindikasi Omicron kita amankan di Rusunawa di Kepanjen,” jelas Bupati Malang.
“Sehingga perlu saya sampaikan tidak ada lockdown, yang ada hanya pengamanan di tingkat RT Desa Banjararum,” kata Bupati Malang.
Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu Letkol Inf Taufik Hidayat juga mengatakan bahwa kami sudah melakukan trecing bersama-sama dengan Dinas Kesehatan bersama Muspika Kecamatan Singosari kepada warga yang positif Covid-19 Omicron.
“Untuk antisipasi penyebaran virus Covid-19 yang ada di wilayah Kecamatan Singosari, tepatnya di Desa Banjararum RT 02 RW 10 saat ini dilaksanakan penyekatan saja untuk mencegah virus Covid-19,” kata Dandim.
Sementara itu Kapolres Malang Bagoes Wibisono menjelaskan bahwa telah dilaksanakan oleh jajaran TNI-Polri dan pemerintah Kecamatan sudah dilakukan upaya-upaya tracing dan testing secara masif.
“Yang bersangkutan sudah keluar hasilnya, kata Kepala Dinas Kesehatan pak Arbani Mukti ternyata hasilnya negatif,” kata Kapolres Malang.
Sementara untuk pola penyekatan yang berdasarkan PPKM Mikro yang dilaksanakan di RT 02 RW 10 Desa Banjararum tersebut, perlu pengawasan 24 jam dari TNI-Polri Polsek atau Koramil dan dibantu oleh warga sekitar.
“Tenaga Kesehatan harus lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tidak boleh dilepas dan dapat pemantauan setiap hari, serta update laporan setiap harinya,” himbaunya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menambahkan jadi apa yang kita temukan pada berita dua hari ini, katanya ada terkonfirmasi di wilayah Singosari, Kabupaten Malang, khususnya di Desa Banjararum di lockdown karena ada satu kasus yang terkonfirmasi varian Omicron.
“Saya ingin mendapatkan kejelasan, makanya saya hadir langsung disini untuk memastikan apa sebetulnya dilakukan langkah-langkah protektif oleh Pemkab Malang, Camat, Muspika Kecamatan Singosari. Apa yang sebetulnya tidak gawat, jangan di gawat-gawatkan. Tapi kalau ada kasus terjadi ya jangan di tutup-tutupi,” kata Khofifah.
Kita sudah melakukan antisipasi dari Bulan November yang lalu, saat itu seluruh Bupati, Dandim, Kapolres dan seluruh Kajari kita melakukan rapat koordinasi di Surabaya bersama bapak Pangdam, bapak Kapolda ini adalah bagian yang harus kita lakukan kewaspadaan dengan berbagai perencanaan-perencanaan strategis.
“Isoter tetap harus dihidupkan dengan berbagai perangkat. Kalau dulu ada relawan-relawan di isoter, nakes di isoter, jadi penanganannya akan maksimal. Sementara untuk oksigen harus tetap disediakan dan jangan sampai ada keterlambatan atau habis,” jelasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur juga menegaskan bahwa pak Bupati, pak Dandim dan pak Kapolres kami hadir untuk memastikan yang terjadi di Banjararum ini sebetulnya basisnya RT. RT 02 RW 10 yang terjadi bukanlah lockdown, tetapi PPKM Mikro berbasis RT.
“Untuk teman-teman wartawan media bahwa yang terjadi adalah PPKM Mikro berbasis RT, RT 02 RW 10 Desa Banjararum, Kecamatan Singosari,” ungkapnya.
Sementara untuk yang terkonfirmasi sekarang sudah di safe house di Kepanjen, untuk yang kontak erat sudah dilakukan testing, PCR.
“Dari 20 orang 1 yang dinyatakan positif,” pungkasnya.