Malang – Penolakan terhadap rencana Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 mulai dikicaukan. Suara penolakan bahkan bergema dari luar episentrum Indonesia, Jakarta.
Teranyar, gaung penolakan Reuni PA 212 2021 bergema dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Diantaranya, Surabaya, Kabupaten Malang dan Jombang.
Tak tanggung-tanggung, berdasarkan data yang dihimpun senanews.id, ratusan spanduk ajakan berbunyi ‘Tolak Reuni PA 212’ terpasang di tembok dan tiang-tiang tepi jalan Bumi Arema.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada setidaknya 200 spanduk menghiasi hampir di seluruh tembok di tepi jalan daerah Candi Singosari tegak berdiri. Dari ujung Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Dampit, Sumberpucung, Kepanjen dan Kecamatan lainnya.
Aksi srupa terkait penolakan PA 212 melalui pemasangan spanduk juga terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur, mulai dari Surabaya hingga Jombang.
Tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia, spanduk ajakan tersebut, khususnya di Malang banyak menggunakan bahawa Jawa khas Malang. Selain itu, di setiap spanduk yang beredar, dibubuhkan hastag #Jogongalam #gagalkanpa212.
“Jogo Bumi Arema, Tolak Reuni dan Gerakan PA 212. Kami Pancasila kami menolak reuni 212. Selamatkan Malang dari PA 212,” bunyi salah satu kalimat dalam spanduk.
Dari data yang dihimpun di lapangan, spanduk tersebut mengatasnamakan sejumlah organisasi kepemudaan di Kabupaten Malang, Pemuda Pancasila, Duta Pancasila, Milenial Utas, Ikatan Mahasiswa Sumbermanjing Wetan, Forda Emas, hingga Lembaga Ta’lif Wan Nasr Nasr.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan lebih jauh terkait spanduk tersebut. Baik dari pihak yang melakukan pemasangan maupun dari pihak yang berwajib.
Diberitakan sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 kembali berencana menghelat Reuni. Kegiatan itu direncanakan akan berpusat di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat pada 2 Desember 2021 pekan depan.
Pelaksanaan tersebut sampai kini belum disampaikan secara resmi oleh pelaksana. Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengaku saat ini kegiatan tersebut masih tertahan di proses perizinan.
“Masih proses perizinan,” bebernya baru-baru ini.
Novel juga masih belum memberitahu bentuk acara Reuni 212 tersebut. Ia berjanji akan mempublikasi agenda tersebut ke publik dalam waktu dekat.
“Masih proses perizinan, nanti kalau sudah ada hasil kami akan berikan rilis resminya,” katanya.
Diketahui, Aksi 212 merupakan aksi massa yang digelar di Lapangan Monas pada tanggal 2 Desember 2016 silam. Aksi digelar menyusul pernyataan calon gubernur petahana dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dianggap menistakan Islam.
Setelah aksi perdana 212 pada 2016, PA 212 rutin menggelar acara bertajuk Reuni Aksi 212 pada tahun-tahun setelahnya. Tercatat, PA 212 kerap menggelar acara Reuni 212 di Monas dengan mengundang massa besar-besaran sejak tahun 2017 hingga 2019.
Tahun 2020 lalu, PA 212 tak menggelar Reuni 212 secara besar-besaran Monas karena pandemi virus corona. Mereka mengganti acara tersebut dengan menggelar webinar yang mengundang banyak tokoh.